Pages

Subscribe:

Senin, 05 Maret 2012

Persebaya Resmi Terbelah

SURABAYA - Ontrang-ontrang Persebaya Surabaya terus bergulir dan semakin panas. Hanya sehari setelah kendali Persebaya diambil alih PT Pengelola Persebaya, di kubu seberang Wisnu Wardhana mengukuhkan diri sebagai Ketua Umum Persebaya tandingan.

Ketua DPRD Surabaya tersebut sangat percaya diri menggulirkan Persebaya tandingan setelah merasa mendapat lampu hijau dari PSSI. Pengukuhan itu tercetus dalam acara Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub) Persebaya Surabaya, kemarin.

"PSSI sudah menyetujui langkah kita mendaftarkan Persebaya ke Divisi Utama. Saya pegang suratnya. Karena saya Ketua Umum PSSI Surabaya, jadi secara ex officio saya akan menjadi Ketua Umum Persebaya," kata Wisnu mantap.

Surat yang dimaksud adalah surat pemberitahuan dari PSSI bernomor 2503/PGD/72/X-2010. Dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan Sekjen PSSI Nugroho Besoes itu, PSSI mengizinkan Wisnu mengambil langkah untuk penyelesaian konflik Persebaya.

Surat dari PSSI adalah jawab surat yang dikirimkan Wisnu per tanggal 5 Oktober silam. Dalam surat bernomor 064/PengcabPSSI-Sby/X/2010 itu, Wisnu meminta kelonggaran pendaftaran Persebaya sebagai tim anggota kompetisi Divisi Utama 2010-2011.

"Dengan surat balasan tersebut, berarti PSSI memberi kelonggaran kepada Persebaya. Saya juga sudah bertemu dengan Nugroho Besoes, Pak Sandi (Darusalam Tabusala), juga Pak Joko (Driyono). Semua menyetujui saya mendaftarkan Persebaya ke Divisi Utama," lanjut Wisnu.

Dengan persetujuan PSSI tersebut, Wisnu sangat yakin PSSI memberi garansi Persebaya bakal ikut kompetisi Divisi Utama. Sedangkan Persebaya yang tidak mengikuti kompetisi di bawah afiliasi PSSI, akan dinyatakan hilang.

Jika Persebaya yang sudah dikelola PT Pengeloa Surabaya beralasan bahwa Persebaya milik warga Surabaya dan klub internal, demikian pula Wisnu. Ia menyindir Persebaya bahwa seharusnya klub tidak dimiliki secara perorangan.

Wisnu juga optimistis Persebaya bentukannya bakal langgeng karena mengikuti tatanan kompetisi yang ada. Bagaimana pun, kompetisi di luar PSSI akan sulit terealisasi karena induk organisasi sepakbola terkait secara struktur, mulai PSSI, AFC (Asian Football Confederation), hingga (Federation Internationale de Football Association).

Sebagai respon keseriusan Persebaya tandingan, Wisnu berencana menyusun tim secepatnya dengan memanfaatkan pemain dari klub internal. Ia juga berencana mendatangan pemain asing untuk melengkapi timnya ke Divisi Utama.

Rencana menunjuk pelatih juga terangkum. Santer terdengar, Wisnu bakal mengajak pelatih berpengalaman Freddy Muli sebagai arsitek Persebaya tandingan. Sedangkan mantan manajer Persebaya Indah Kurnia bakal kembali dirangkul.

"Kita akan tentukan pelatih dan manajer secepatnya. Mungkin dalam satu atau dua hari ke depan. Nanti untuk kandang atau home base Persebaya akan memakai Gelora Bung Tomo. Kita akan membicarakan dulu dengan Pemkot Surabaya," tandasnya.

Menanggapi seriusnya Persebaya tandingan, kubu Persebaya yang diketuai Saleh Ismail Mukadar enggan berkomentar. Jika sebelumnya Saleh berapi-api terkait dualisme Persebaya, kini lebih memilih cooling down. Persoalan dualisme tim berjuluk Bledug Ijo menurutnya menjadi kewenangan pengelola baru.

"Silakan langsung ke PT Pengelola Persebaya. Mereka yang berwenang menentukan langkah selanjutnya. Yang jelas adanya Persebaya tandingan tetap melanggar hukum karena Persebaya hanya satu dan sudah mempunyai paten," kata Saleh. Sayang pihak PT Pengelola Persebaya hingga kemarin belum bisa dihubungi.

Sementara, dalam Muscablub di Jambangan kemarin, ada sekitar 14 klub yang hadir, diantaranya Fatahillah, Fajar, Putra Indonesia, Nanggala, Sinar Agung (HBS), PS AD, Sakti, Setia Naga Kuning, Asyabbab, Ega Putra, Reedo, Polda, Maesa dan Suryanaga.
(Kukuh Setiawan/Koran SI/van)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com