Pages

Subscribe:

Senin, 05 Maret 2012

Sepak Bola sebagai Pembangunan Watak Bangsa

LUPAKAN prestasi. Lupakan Timnas yang kuat. Kita bangun adik-adik dan anak kita sebagai tim yang kuat untuk bangsa!

Pada dekade 60-an pada Asean Games dan Ganefo, Bung Karno pernah memperkenalkan ide olahraga sebagai salah satu pendorong pembangunan rasa nasionalisme atau kebangsaan dan juga sebagai alat untuk membentuk karakter bangsa (character building).

Sepak bola sebagai olahraga yang membutuhkan pemain yang banyak dan juga olahraga yang memiliki penggemar paling banyak memiliki efek yang besar bagi pembangunan watak bangsa atau yang dikenal luas adalah national character building.

Apa itu watak bangasa? Karakter atau watak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat: dasar. Semua permasalahan yang terjadi di Indonesia merupakan turunan dari watak yang buruk dari pemimpinnya dan tentunya terbentuk dari budaya rakyatnya yang buruk.

Solusi bagi Sepak Bola Indonesia

Bagaimana membudayakan watak tersebut? Proses pembinaan dalam sepak bola adalah kunci watak bangsa. Ditanamkannya, sikap pantang menyerah, bertanggung jawab, berfikir kompetitif, jujur, setia kawan, antusias, dan tentunya sportif dalam pembinaan sepak bola adalah sejumlah watak yang tercipta dari proses pembinaan Sepak bola.

Penulis yang sedang mengambil studi di Eropa, melihat bagaimana anak-anak baik laki-laki dan perempuan dari berbagai kelompok umur dibina karakternya melalui sepak bola. Pembinaan berjenjang dan menyeluruh merupakan system yang ada disini harus dicontoh untuk pembangunan watak bangsa Indonesia.

Kementerian Pendidikan Nasional, pemerintah daerah, KONI, dan PSSI merupakan poros dalam proyek pembangunan watak bangsa melalui PSSI. Kementerian Pendidikan Nasional dan pemerintah daerah menyiapkan fasilitas yang representative di sekolah-sekolah dan fasilitas umum agar proses ini bisa berjalan.

Departemen pendidikan secara khusus menyiapkan syllabus atau program agar materinya bias seragam dan terintegrasi dalam pembangunan karakter bangsa secara sistematik. Secara khusus peran pemerintah daerah adalah menggulirkan kompetisi berjenjang mulai dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi. KONI dan PSSI menyiapkan syllabus kepelatihan, standart kepelatihan, wasit dan kompetisi di level nasional seperti divisi utama sampai di bawahnya. Sepak bola membutuhkan peran aktif dari segenap institusi yang ada di Indonesia.

Pemerintah seharusnya menempatkan sepak bola sebagai alat yang strategis untuk pembangunan watak bangsa, bukan sebagai alat politik kepentingan yang terjadi sekarang. Permasalahan yang sekarang terjadi di tubuh PSSI dapat digambarkan oleh prestasi Tim nasionalnya, merupakan salah satu puncak gunung es dari permasalahan bangsa.

Meremehkan permasalahan sepak bola, dengan tidak mengintervensi PSSI, beriakibat terhadap pembangunan watak anak bangsa yang buruk ke depannya. Lupakan PSSI sebagai satu-satunya organisasi yang mengelola Sepak bola karena pada akhirnya PSSI membutuhkan APBD dan APBN, oleh karena itu pemerintah janganlah takut membekukan PSSI dan tidak perlu risau apabila Indonesia dicoret dari FIFA untuk beberapa tahun.

Output dan Benefit?

Pada akhirnya sudut pandang output dan benefit yang salah saat ini membuat sudut pembinaan kearah yang salah. Saat ini output dari pembinaan adalah prestasi menyebabkan pembinaan sepak bola menjadi instan dan juga benefit dari pembinaan sepak bola adalah pembangunan watak menyebabkan peran sepak bola menjadi tidak terarah, seperti : alat politik untuk kampanye politik dan instrumen korupsi.

Oleh karena itu dapat dilihat sudut yang berbeda dari kesimpulan tulisan ini bahwa, output dari pembinaan sepak bola yang baik adalah karakter anak bangsa yang baik dan benefit dari pembinaan sepak bola nasional adalah prestasi bagi Timnas-nya, sudut pandang ini harus tertanam di benak para pemangku kepentingan betapa strategisnya peran sepak bola bagi kemajuan watak bangsa dan degradasi watak bangsa.

Selama ini banyak dipandang sebelah mata pendidikan watak melalui olahraga ternyata banyak nilai perilaku yang secara riil dapat diwujudkan apabila direncanakan secara sistematis.

Pembangunan Tim Indonesia untuk Tim Nasional Sepak bola. Pembangunan Karakter bangsa Untuk Prestasi Bangsa…Indonesia Jaya!

Mohamad Arszandi PratamaKetua Persatuan Sepak Bola ITB 2006-2007
Menteri Olahraga KM ITB 2008-2009
Sarjana Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB 2004
Mahasiswa Pasca Sarjana Saxion HS Netherland dan Greenwich University UK.


(//rhs)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com